Hasil Mukernas: Usung Suharto dan Gus Dur Sebagai Capres dan Cawapres 2009

Januari 6, 2008 pukul 12:04 pm | Ditulis dalam Agama, Artikel, Celotehan, Dakwah, Demokrasi, Islam, Komunikasi, Manhaj, Mimpi, Pendidikan, Politik, Renungan, Umum | 44 Komentar

Musyawarah Kerja Nasional I PBI baru saja usai malam tadi. Tepat pada pukul 23.00 mukernas partai yang berlangsung selama 3 hari di Hotel Melati 2 Bandung akhirnya resmi ditutup dengan tiga ketukan palu pimpinan sidang dan ucapan hamdallah. Raut muka puas terpancar dari wajah-wajah para peserta mukernas, sekalipun kelelahan tampak .

Salahsatu keputusan penting dari Mukernas I Partai Blog Indonesia (PBI) adalah rekomendasi untuk memperjuangkan H. Muhammad Suharto dan KH Abdurrahman Wahid sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilihan umum presiden 2009 mendatang.

Selain itu, Mukernas merekomendasikan DPP segera melakukan tindakan organisatoris kepada pengurus PBI di semua tingkatan, anggota-anggota F-BI (Fraksi Blog Indonesia) di DPR dan DPRD, serta pengurus badan otonom yang menolak hasil keputusan mukernas untuk mengusung dan memperjuang HM Suharto dan KH. Abdurrahman Wahid sebagai capres dan cawapres pada pemilihan presiden 2009 yang akan datangi. Tindakan organisatoris yang dimaksud dapat berupa teguran keras sampai pemecatan secara sangat tidak terhormat.

Keputusan mukernas untuk mengusung dan memperjuang HM Suharto dan KH. Abdurrahman Wahid sebagai capres dan cawapres ini bukan tanpa alasan. Dipilihnya kedua mantan presiden ini didasarkan pada penilaian objektif dan history.

HM Suharto dinilai masih sangat layak untuk memimpin bangsa ini. Pengalamannya menjadi presiden selama 32 tahun, di samping kharisma dan pengaruhnya yang mengakar di tubuh TNI, diyakini akan sangat berpengaruh baik serta membantu recovery ekonomi, sosial dan politik negeri ini. Pembawaannya yang kalem, tidak banyak bicara namun tegas dan simpatik merupakan kelebihan beliau di bandingkan para pemimpin lainnya di Indonesia.   

Sejarah perjalanan bangsa ini ketika dipimpin HM Suharto juga membuktikan bahwa beliau adalah pemimpin yang mumpuni. Pertumbuhan ekonomi di awal era Orde Baru, sebetulnya patut diacungi jempol. Jika toh sekarang rezim Soeharto dituding hanya mewariskan utang bertumpuk-tumpuk atau sisa kebobrokan sistem ekonomi mikro dan makro yang menyesakkan, pemerintah Orde Baru ternyata pernah menyelamatkan bangsa ini dari gelombang kehancuran.

Laju inflasi menjelang peristiwa G-30-S/PKI contohnya, bisa dibilang edan. Jangan kaget, indeks biaya hidup tahun 1960 sampai tahun 1966, naik 438 kali! Harga beras naik 824 kali! Harga tekstil naik 717 kali! Nah, sementara harga-harga itu mengganas, nilai rupiah sekarat dari Rp.160 saja menjadi Rp.120 ribu!

Itu semua agaknya menjadi bukti ilustratif betapa malapetaka yang menghantam bangsa Indonesia saat itu demikian dahsyat. Belum lagi persoalan ekonomi yang mencabuti satu per satu ajal rakyat Indonesia ini masih harus dipinggirkan oleh drama pergulatan politik nasional. Selepas pecahnya gerakan 30 September, panggung politik nasional memang diwarnai intrik-intrik dahsyat merebut tampuk kekuasaan pemerintah.

Di tengah pergulatan elit politik nasional, penanganan masalah ekonomi terpaksa menempuh cara-cara politis. Maklum dua kekuatan besar — kelompak komunis dan anti-komunis (digalang ABRI) — sama-sama bertarung menunggu tongkat estafet kekuasaan dari Presiden Soekarno. 

Pada awal-awalnya, menurut ekonom Emil Salim dan Frans Seda, pemerintahan Orde Baru diakui cukup progresif. Pemerintahan yang dikomandoi Pak Harto ini mampu memadukan semua komponen masyarakat dalam mengatasi persoalan bangsa. Di bidang ekonomi, para ekonom dari FE-UI di antaranya, dapat dirangkul dalam menyumbangkan konsep alternatif untuk memulihkan perekonomian nasional.

Misalnya saja sanering rupiah atau menghapus tiga nol di balik angka ribuan tanpa mengusahakan rencana pengendalian defisit anggaran. Meski dinilai konyol, langkah politis-ekonomis ini efektif menerapkan tujuan ganda: memulihkan ekonomi sekaligus mengurangi kontrol kelompok PKI yang menggondol kantung-kantung rupiah. Kecuali itu, upaya lain yang sempat digalang kelompok ekonom adalah membuat alternatif seperti menaikkan harga bensin atau tarif angkutan umum, serta menaikkan gaji pegawai negeri.

Jurus para ekonom yang diakomodir pemerintahan Orde Baru itu, paling tidak mampu menyusun program rehabilitasi dan stabilisasi ekonomi yang cukup komprehensif. Ada lima jurus yang dianggap manjur. Pertama, pengendalian inflasi melalui kebijakan anggaran berimbang, dan kebijakan moneter ketat. Kedua, pencukupan kebutuhan pangan. Ketiga, pencukupan kebutuhan sandang. Keempat, rehabilitasi berbagai sarana dan prasarana ekonomi. Kelima, peningkatan ekspor dengan mengembalikan share sepenuhnya pada eksportir.

Kebijakan jitu lainnya yang digulirkan pemerintah saat itu adalah deregulasi dan debirokratisasi (Paket 10 Februari dan 28 Juli 1967, dan seterusnya). Pemerintah juga membuka diri untuk penanaman modal asing, meski dilakukan secara bertahap.

Hasilnya, laju inflasi mulai jinak. Dari kisaran angka 650 persen (tahun 1966), melunak jadi 100 persen (1967), turun lagi 50 persen (1968), bahkan terkendali di bilangan 13 persen (1969). Ini prestasi yang diraih pemerintah pada saat itu.

Adapun KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal Gus Dur dinilai paling pas untuk mendampingi HM Suharto sebagai wakil presiden. Inipun bukan tanpa alasan.

Gus Dur adalah presiden Indonesia pertama yang terpilih secara demokratis. Gus Dur berhasil menunjukkan contoh pemerintahan yang mendengarkan rakyat, Istana yang terbuka, dan presiden yang demokratis. Itu terbukti dengan kasus Imlek bagi masyarakat Cina di Indonesia. Sementara, di Dili Gus Dur sempat meminta maaf atas segala kengerian yang terjadi di sana.

Di balik kelemahan fisiknya -kemampuan penglihatan yang kurang serta penyakit stroke yang membahayakan- Gus Dur adalah sosok yang punya banyak daya tarik. Dalam pemikirannya ia mampu menggabungkan dunia Islam yang tradisional dengan dunia modern, bahkan dunia Barat. Pemikiran semacam itu disebut sebagai: Merambah jalan menuju masa depan.

*wekker berbunyi nyaring….!* Ternyata sudah jam 05.30….! Terpaksa salat subuh kesiangan… Mimpi rupanya… sekali lagi, maaf ternyata cuma mimpi buruk tho! :mrgreen:

Selesai salat subuh kesiangan, saya masih menyempatkan diri untuk membaca surat Yaa Siin dan berdoa untuk pak Harto. Semoga beliau segera diberikan kesembuhan atas sakitnya. Kalau sembuh? Ya biar beliau bisa menjalani proses pengadilan secara baik dan fair. Agar tidak terombang-ambing seperti sekarang… Kasihan beliau, kasihan keluarganya, kasihan juga bangsa ini…

:mrgreen:

 

44 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. Udah ketahuan ngimpinya pas baca PBI itu. 😆

    Kok kayaknya parodi ini konyol bener sih. Lucu. Lucu. 😆

    Buat mbah kakung Harto? Yang terbauk saja. Jika sembuh adalah yang terbaik, ya itulah. Namun jika mau adalah yang terbaik,mau bagaimana lagi. 😀

  2. Hahaha.. dahsyat… Keren euy mimpinya.

    Tapi bener, saya setuju mengenai Pak Harto. Moga-moga beliau diberi kesehatan dan rizki usia agar dibukakan hatinya untuk meminta maaf.

    BTW, yang ikut mukernas, perwakilan mana aja? Gimana ini, kita-kita dari Cilincing kaga dapet undangan? Pan lumayan, pengen dateng, ngebet, kalo ada acara makan-makannya.

  3. […] 15, tanda datangnya bulan purnama, Begawan Jayengkedaton mengadakan mengadakan ritual untuk memilih pimpinan. Seorang calon penguasa negeri yang tengah porak-poranda dilanda krisis krisis mutidimensi, […]

  4. Suharto dan Gusdur jadi pemimpin????
    Siapa yang jual Emas Tembaga Pura ke freeport?
    Ans : Harto
    Siapa yang terjerat IMF hingga kita harus membayar 30% dari APBN kita untuk nyaur UTANG?
    Ans:Harto…….dan masih banyak dosa beliau

    Siapa yang pengin membangkitkan PKI dengan Menghilangkan Tap MPRS yang melarang PKI?
    Ans : Gus Dur
    Siapa yang pengen Bersekutu dan bersahabat dengan sang Penjajah ISRAEL ?
    Ans : Gus Dur……dan masih bnyak yang lain

    Udah deh…kita perlu Pemimpin Baru, dan yang penting SISTEM Juga HARUS DIGANTI!!!

    Selamatkan Indonesia dg Syariah !!!!

  5. Suharto dan Gusdur jadi pemimpin????
    Siapa yang jual Emas Tembaga Pura ke freeport?
    Ans : Harto
    Siapa yang terjerat IMF hingga kita harus membayar 30% dari APBN kita untuk nyaur UTANG?
    Ans:Harto…….dan masih banyak dosa beliau

    Siapa yang pengin membangkitkan PKI dengan Menghilangkan Tap MPRS yang melarang PKI?
    Ans : Gus Dur
    Siapa yang pengen Bersekutu dan bersahabat dengan sang Penjajah ISRAEL ?
    Ans : Gus Dur……dan masih bnyak yang lain

    Udah deh…kita perlu Pemimpin Baru, dan yang penting SISTEM Juga HARUS DIGANTI!!!

    Selamatkan Indonesia dg Syariah !!!!

  6. Yang punya ide, kalau sudah tua jangan memaksakan diri, lebih baik tularkan kepada yang muda. Ternyata yang rakus itu yang lebih tua…., karena masih merasa….

  7. Lha… kok LU LAGI … LU LAGI…
    Bukankah Suharto, Gus Dur, Mega, Amien… semua itu masa lalu kita.
    Biarlah mereka jadi dewan syuro atau semacam penasehat aja… (apa pantas ya ?), kasihan kalo masih dibebani juga beratnya masalah negeri ini lagi.
    Saya kira, cuma nafsu kekuasaan saja kalo mereka masih mau menerima…
    =========================
    Masalah negeri ini sangat mengakar ya pak, ada yg menyebutnya multi-dimensi. Pancasila bisa saja dipersalahkan, karena setelah sekian lama tak juga mengantarkan kita ke jenjang yg semestinya. Tapi, ktimbang kita meributkan masalah itu (ideologi), apakah tidak lebih baik kita sama memperbaiki diri. Bahkan ide memperbaiki diri sendiri jauh lebih elegan ktimbang mencari2 kesalahan pihak yg masih berseberangan.
    Kritik kah ? 🙂

  8. walah, ada juga partai Blog Indonesia, ya, Mas. halah. tapi yang disung jadi capres dan cawapres justru mantan presiden dan wapres yang sudah pada tahu trackrecord-nya. apakah ini sebuah sindiran bagi bangsa kita yang dianggap gagal memilih pemimpin yang tepat sehingga mereka yang sudah uzur justru yang diusung sebagai RI 1 dan RI 2. Halah.

  9. Kang Ram yang saya hormati.., mungkin sebaiknya saya menakwilkan maksud mimpi Kang Ram-Ram itu. Begini kisahnya :
    “Pada Pilpres 2009 Yang akan jadi presiden adalah pengikut aliran Hartoisme dan yang jadi wapres pengikut aliran Gus Durisme. Kedua aliran tersebut mempunyai pengikut yang cukup banyak, nah rakyatnya sebagian besar penganut paham aminisme (yang selalu mengamini mereka berdua). Partai yang berkuasa pada saat itu adalah Partai PAMER PAKU (gabungan partai merah dan partai kuning)”. Silahkan percaya atau tidak percaya, yang percaya boleh ikut saya membentuk Partai Borokokok Indonesia…..ha…ha..ha…2065x

  10. Mungkin ini adalah sindiran seperti pak Daeng Limpo bilang… Bukankah di akhir tulisan ini disebut sebagai mimpi buruk… hahaha. Tapi untuk doanya, saya ikut mengamini

  11. Apa tidak ada yang lain bung?

  12. @ Rozenesia
    Halah Roz… sekalipun cuma “mimpi”, soal jasa-jasa kedua mantan presiden kita itu juga yang lainnya patut kita hargai. Kita seringkali melupakan kebaikan -yang banyak- karena keburukan -yang sedikit-

    @ arifkurniawan as bangaiptop
    namanya juga mimpi, gak pake undangan segala :mrgreen:
    yang hadir sekitar 3 juta orang lebih. Sayang, acaranya di hotel melati, jadi yang bisa masuk cuman 50-an orang saja. Sisanya keluyuran di bandung… Mmhhauahaha!

    @ Anti Kapitalis
    Kalem aja mas, cuma mimpi kok. Serius amat… 8)

    @ Awan Sundiawan
    kalu soal kekuasaan, gak mandang tua mas Awan… Kalau bisa sudah matipun masih berkuasa… Halah!

    @ Herianto
    Mmmm… betul pak doesn Her… Begitu seharusnya. Cuma, gak salah juga kalau kita belajar dari para mantan pemimpin bangsa ini. Belajar kan tidak harus selalu dari sesuatu yang baik, belajar juga bisa dari sesuatu yang buruk. Benar kah?

    @ Sawali Tuhusetya
    Disebut “halah” sindiran mungkin iya, dibilang “mengingatkan” juga boleh. Halah… Tapi ndak sedikit lho Prof.. yang merindukan masa-masa pemerintahan pak Harto… Kenapa ya? Tanya Kenapa..

    @ daeng limpo
    Dasar Mufassir…. :mrgreen:
    Yah… jadi terbuka juga maksud tulisannya

    @ Darwin
    Amin

    @ Dewa
    Kalem mas kalem… kan sudah saya bilang cuma mimpi… bacanya gak selesai ya? :mrgreen:

  13. Hidup PBI!!!!

  14. Sip mantap…
    PBI boleh juga…
    selama inikan blogger juga paling keceng kritik pemerintahan, dan mereka juga punya cara untuk membangun negara dengan tulisan2nya.
    so saatnya blogger maju dong untuk memberikan yang nyat a tidak sekedar maya lagi 😀

  15. Hidup … Siapa yah … 🙄
    Siapapun yang di dukung oleh Partai Golkar !!! 😀

    Dari dulu sampe sekarang tetep GOLKAR pancen oyee :mrgreen:

    Eh jangan dilapor ke KPU dan Panwaslu yah, kalo gw kampanye sebelum waktunya!

  16. @ hadi arr
    Hidup juga… :mrgreen:

    @ aRuL
    Setuju… Kita ini *halah* adalah oposan tanpa embel-embel politik kekuasaan. Kita *halah* adalah para pengkritik yang ikhlas…

    @ RETORIKA
    Ada orang pak JK di sini…
    *cari nomor telepon panwaslu dan KPU*

  17. Saya hanya bisa berdoa,
    Kalopun Pak harto bisa memimpin kembali Indonesia *untuk menebus kesalahannya di masa yang lalu* kenapa nggak boleh ?
    Apakah bangsa Indonesia ini sudah terlalu dendam kepada Pak Harto sehingga dia dilarang untuk bertobat ?
    kalo menurutku sih … Saya dakan Pak Harto sembuh trus bertobat dan ditrima tobatnya

    Gusdur
    Maka jadikan Gusdur sebagai penasehat bangsa saja, jangan dijadikan presiden. Sebenernya, lebih afdhol mana sih : pesiden apa penasehat bangsa ?

  18. @adipati kademangan

    ada orang yang cocok sebagai penasihat, ada yang cocok sebagai pemain. Entah kenapa buat saya – saya lebih respek dan kagum saat gusdur menjadi guru bangsa, sedang saat beliau jadi RI 1 saya kok saya merasa aneh …

    @Ram2 Muhammad

    Wah … jangan di telpon, saya ini cuma Wong Cilik !!!

    @ Semua

    Jujur yah, Dari mulai Habibie,Gus Dur, MEga hingga SBY sepertinya masih dibawah kwualitas pak Harto deh. salah satu buktinya mereka pun masih “sowan” ke pak harto :mrgreen:

    Btw: Jaman pak harto Aman Tenan 😀

    Pak harto menurut saya walau pun masih sehat beliau sudah tidak layak memimpin. Karena bagai manapun juga faktor usialah kendalanya, beliau terlalu tua.

    Dari 6 periode kepemimpinan mungkin periode ke 6 lah yang bikin kacau rezim beliau. wajarlah namanya juga manusia bisa bikin salah. buat saya seharunya babe Suharto mengambil langkah seperti Lee Kuan Yeu menjadi guru bangsa gimana? Sayang semua sudah terlambat. Kini semoga beliau lekas sembuh 🙂

  19. […] dengan jabatan ini juga selalu dibesar-besarkan orang. Nampak Presiden zalim. Gubernur zalim. Yang terlihat adalah jabatan yang besar-besar. Kalau jabatan-jabatan yang dibawah, […]

  20. @ semua,
    marilah kita menjadi pemaaf, jangan sampai kita melihat semut di seberang tetapi gajah di pelupuk mata tidak nampak.

    Sadarlah, kita semua telah melakukan kezaliman yang lebih besar dari Pak Harto. Kalau kita sadar betapa besar kezaliman yang kita buat, tentu kita tidak sempat memikirkan kezaliman Pak Harto.

    baca: 7 Peringkat Zalim

  21. he 3x ngimpi…

    katanya dukung SBY…….

  22. @ adipati kademangan
    Lebih afdhalnya dari sudut pandang bagaimana dulu? Kalau tolak ukurnya kekuasaan, tentu menjadi kepala negara….

    @ RETORIKA
    Amin…. Selalu ada nilai kebajikan yang lahir dari perbuatan seorang manusia… Fir’aun pun punya sisi baiknya toh…

    @ sufipejuang
    Iya benar mas… saya sudah ngelirik ping-nya… buat yang laen, ayo berkunjung juga ke http://sufipejuang.wordpress.com :mrgreen:

    @ Muhammad Rachmat
    Mendukung SBY, bukan berarti tidak mendukung Gus Dur… 👿

    *binun sendiri…*

  23. @ Ram2 Muhammad

    Orang memberi 1000 jasa, kadang masih jarang diingat

    tatapi …

    Ketika orang berbuat 1 aib, pasti langsung diingat …

    Fir’aun juga punya sisi baik ? So pasti – kaum Fundamentalis harus bertrimakasih wong beliau udah banyak ngebantai kaum Yahudi 😆

    Wakakak

  24. berharap orang lain melakukan satu perbuatan baik terutama kepada kita, itu bagus. namun, akan menjadi satu kebaikan bila perbuatan baik itu dimulai dari diri kita sendiri.

    terkadang kita sulit untuk meminta maaf, namun memberi maaf merupakan satu pekerjaan yg lebih berat lagi.

    well, tinggal pilih mana:
    berharap orang lain mengakui sebuah kesalahan lantas meminta maaf atau kita menanam sebuah kebaikan dengan sukarela memberi maaf kepada orang lain ?

  25. mana yg paling keji ? soeharto atau firaun ?
    dan untuk seorang firaun, masih saja allah utus seorang nabi hanya untuk membuat mata hatinya terbuka meski “anugerah” itu enggan dimanfaatkan firaun !

  26. satu juta salah di mata manusia, namun bila sudah allah berkehendak memberinya satu kebaikan, apa daya ?

  27. kata alim ulama, saat anak manusia diberi sakit, maka saat itu ada satu kebaikan yg diterimanya dan gugurlah dosa-dosanya …

  28. welgedewelbeh
    Kasihan sekali kau pak ….. di alam nyata engkau dikenal sebagai blogger, di dunia maya kau juga blogger, di alam mimpipun kau dihantui oleh blog dan segala dunianya ….. he he he piss.

    Ayo bangun-bangun …. baca ratibul haddad lagi dan solawat munjiyat seribu kali.

  29. pokoke si dukung ucup keliks for 2009!!!!!!!!!!

  30. indonesia butuh pemimpin yang menghibur!!!

  31. sekalian hettrick yah!!!!!!!!!

  32. komen lagi ahh, soalnya tadi url sayah gag kluar….

  33. @ RETORIKA
    Ya, seperti seorang istri yang melupakan semua kebaikan suaminya, karena 1 kesalahan sang suami… :mrgreen:

    Pada zaman Fir’aun Ramses I dan Ramses II, Bani israil dianggap sebagai bangsa dengan kasta rendah. Kebanyakan dari Bani Israil adalah budak dan pekerja kasar. Udah dari sononya kali Bani israil ini selalu direndahkan dan dibuang, karena kepongahannya juga.

    @ Borsalino
    Sudah menjadi karakter sebagian manusia kali mas… 😥

    @ mulut
    Mhhuahaha… tahu aja…
    *lagi baca ratibul haddad lagi dan solawat munjiyat seribu kali*

    @ maxbreaker
    busyet… quatrix…!

  34. ini ngimpi kok ya ttg blog… kok sampe terbawa mimpi toh gus… ??? jangan2 dah jadi tuhan nih blog… hehhe.. piss..
    emang blog adalah sebuah candu baru… 😉

  35. Hidup sutiyoso.
    Sutiyoso jadi pressidennya, Sri Sultan Hamengkubuwono X jadi wapressnya. WordPress jadi medianya.
    Urusan bikin kebijakan, Sutiyoso bisa hajar bleh. Nanti kalo ada yang ngamuk, Sri Sultan yang maju menenangkan. Suatu kombinasi yang indah bukan?

  36. Kalo saya, dukung Sutiyoso jadi Pressidennya dan Sri Sultan HB X sebagai wapress nya.
    Sutiyoso jago bikin kebijakan, dan juga sanggup hajar bleh. Ini yang dibutuhkan oleh orang Indonesia. Seseorang yang punya tujuan dan sanggup mempertahankan usahanya mencapai tujuan tersebut.
    Nanti kalo ada yang ngamuk dengan kebijakan Sutiyoso, barulah Sri Sultan maju menenangkan.
    Oh iya, selamat tahun baru lagi.

  37. Sama geuning Kang ram,
    Mimpi saya mah Soeharto ngeblog,

  38. asslaamu’alaikum…

    saya ada posting tentang pak Harto di blog saya..

    silakan diramaikan ya… 🙂 🙂

  39. hehehehehe lucu.. banged. tapi kasian deh loe bahkan mimpipun masih didikte orang tua.
    bukan saatnya mimpiin masa lalu, ayo bangkit. saatnya yang muda dong yang mimpin. mengkenye kita kagak maju-maju, enggak mau berubah seh. Ayo dukung gw jadi presiden.

  40. […] dengan jabatan ini juga selalu dibesar-besarkan orang. Nampak Presiden zalim. Gubernur zalim. Yang terlihat adalah jabatan yang besar-besar. Kalau jabatan-jabatan yang dibawah, […]

  41. politik..ga ngerti ah :mrgreen:
    [komen ini dibuat usai Pak Harto sudah wafat. Jadi, ada calon lain? 😆 ]

  42. […] dengan jabatan ini juga selalu dibesar-besarkan orang. Nampak Presiden zalim. Gubernur zalim. Yang terlihat adalah jabatan yang besar-besar. Kalau jabatan-jabatan yang dibawah, […]

  43. […] dengan jabatan ini juga selalu dibesar-besarkan orang. Nampak Presiden zalim. Gubernur zalim. Yang terlihat adalah jabatan yang besar-besar. Kalau jabatan-jabatan yang dibawah, […]

  44. […] dengan jabatan ini juga selalu dibesar-besarkan orang. Nampak Presiden zalim. Gubernur zalim. Yang terlihat adalah jabatan yang besar-besar. Kalau jabatan-jabatan yang dibawah, […]


Tinggalkan Balasan ke hadi arr Batalkan balasan

Blog di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.